Fenomena Black Hole,
Lubang Cacing Penghisap Alam Semesta
Menelusuri berbagai fenomena antariksa tidak akan ada habisnya, karena
dari sekian banyak kejadian-kejadian unik yang ada, menyimpan misteri
tersendiri. Terdapat fenomena baru yang terungkap pada abad 20, yaitu fenomena
Lubang Hitam, atau Black Hole.
Black Hole adalah sebuah objek yang memiliki massa
yang cukup besar, tetapi bervolume kecil/nol, yang mengakibatkan gaya gravitasinya menjadi sangat besar, sehingga massa dan cahaya apa pun
akan terhisap dan tidak akan mampu lepas dari daya tarik gravitasinya. Lalu,
apakah black hole tercipta dengan sendirinya, atau tercipta dari sesuatu hal?
Black Hole terbentuk, ketika sebuah bintang kehabisan bahan bakar dan
hancur ke dalam dirinya sendiri. Dengan catatan, gaya
gravitasinya lebih besar dari pada energi atom dan nuklir internalnya, sehingga
suatu objek tidak akan cukup kuat untuk menahan gaya gravitasinya sendiri dan pada akhirnya
membentuk titik lubang Hitam di luar angkasa.
Keberadaan Black Hole secara terotis sebenarnya pada abad ke-18 M telah
dijelaskan oleh seorang geolog bernama John Michell dna pakar matematika,
Pierre Simon Laplace. Dan Selanjutnya pada 1916 dikembangkan oleh astronom
jerman bernama Karl Schwarzshild dengan mengacu pada taori relativitas umum
Albert Einstein, dan mulai populer oleh Stephen William Hawking. Untuk penamaan
Black Hole itu sendiri dipopulerkan oleh fisikawan John archibald Wheeler pada
tahun 1967
Berbagai penelitian dilakukan untuk mengungkap misteri lubang hitang
tersebut, dan pada abad ke-20an penelitian akan keberadaan Black Hole mulai
berkembang. Di tahun 2008, Nasa mengirimkan Fermi Gamma-ray Telescope untuk
mengamati fenomena astrofisika dan kosmologi, seperti galaksi aktif, sumber
energi tinggi, materi gelap, pulsar, dan ledakan sinar gamma (Hawking radiation
Coomponet). Black Hole tidak bisa diamati hanya dengan teleskop biasa, akan
tetapi dengan teleskop yang mampu mendeteksi cahaya tidak tampak. Dikarenakan
Lubang Hitam tidak memancarkan cahaya bahkan justru menyerap cahaya, para
astronom dapat mengukur cahaya tampak, sinar x, dan gelombang radio yang
dipancarkan objek disekitar Lubang Hitam.
Yang menjadi daya tarik tersendiri akan keberadaan Black Hole atau lubang
hitam ini adalah jumlahnya yang tidak sedikit. Menurut prediksi para ilmuan,
Black Hole yang terdapat di alam semesta ini berjumlah ratusan hingga jutaan.
Semakin besar dimensi galaksi yang ditempatinya, maka semakin besar pula
dimensi lubang hitam tersebut. Meskipun secara teoretis dan penelitian ilmuan
telah membuktikan adanya Lubang hitam, akan tetapi masih banyak hal yang
mengundang penasaran pada ilmuwan. Contohnya saja tentang apa yang ada di dalam
lubang hitam? Apa yang terjadi apabila masuk ke dalam lubang hitam? apakah
benar Lubang hitam adalah jembatan antardimensi atau waktu? semua pertanyaan tersebut
masih dalam penelitian lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment
Nama : Vian Yulianto
kota tinggal : Yogyakarta
bersekolah : Univ. Terbuka jurusan Komunikasi